Nota Kaki

_Nota Kaki_

(1) Mukallaf : orang yang sudah baligh, berakal dan telah mendengar dakwah Islam (dua kalimat syahadat).
(2) Karena Dia bukan jism; benda. Ini adalah makna Ahad menurut sebagian ulama.
(3) Pendengaran Allah tidak seperti pendengaran makhluk, penglihatan Allah tidak seperti penglihatan makhluk.
(4) Benda yang dimaksud di sini bukan benda padat, tetapi A'yan atau Ajsam; segala sesuatu yang memiliki bentuk dan ukuran, termasuk manusi.
(5) Thabi'ah adalah 'adah ; kebiasaan. Kebiasaan api adalah membakar. 'Illah adalah sebab. Api adalah sebab terjadinya pembakaran.
(6) Kasb adalah apabila seorang hamba mengarahkan niat dan kehendaknya untuk melakukan suatu perbuatan dan pada saat itulah Allah menciptakan dan menampakkan perbuatan tersebut.
(7) Kalam Allah yang dimaksud di sini adalah Kalam Allah yang merupakan sifat Dzat-Nya. Karena sifat kalam ini qadim berarti pasti bukan huruf, suara dan bahasa karena semua itu baharu, makhluk.
(8) Makna pernyataannya: "Riddah adalah kekufuran yang paling keji" adalah dari sisi keburukannya, bukan berarti bahwa segala bentuk macam riddah lebih parah dari kufur yang asli, karena kufur yang paling parah adalah at-ta'thil : menafikan adanya Allah, dan aqidah hulul : mereka yang meyakini bahwa Allah menempati atau menyatu pada alam, artinya bahwa Allah adalah kesatuan alam dan alam bagian dari-Nya.
(9) Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam Sunan-nya: Kitab Zuhud, bab tentang orang yang berbicara dengan sebuah perkataan agar ditertawakan oleh orang banyak.
(10) Diriwayatkan oleh al Bukhari dalam Shahih-nya: kitab ar-Riqaq, bab menjaga lidah.
(11) Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya: kitab az Zuhd wa ar Raqa-iq, bab tentang berbicara dengan kalimat yang menyebabkan jatuh ke dalam nerak.
(12) Seperti nama nabi Musa dijadikan (ditashghir) Muwaisa dengan tujuan menghinanya, maka dia telah kafir.
(13) Orang yang mengatakan: "laknat Allah bagi setiap 'alim" disertai adanya qarinah (indikator-petunjuk penentu) yang menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan keseluruhan ulama, seperti ia sebutkan atau orang lain yang menyebutkan beberapa ulama suuk (tidak baik), kemudian ia mengatakan: "laknat Allah bagi setiap 'alim", maka yang dimaksudkan dalam perkataannya adalah ulama dari golongan terakhir ini dan ia tidak dihukumi kafir. Adapun apabila ia mengatakan perkataan ini " laknat Allah bagi setiap 'alim" tanpa didahului qarina h apapun maka ia kafir. Sekedar niat di dalam hati tanpa disertai qarinah tidak dapat menghindarkannya dari kekufuran dan orang yang tidak mengkafirkan hal ini maka ia juga kafi.
(14) Bayangan istiwa’ adalah bayangan suatu benda ketika matahari berada tepat di tengah langit. Bayangan ini adalah bayangan yang terpendek dari benda tersebut.
(15) Diriwayatkan oleh al Khathib al Baghdadi dalam kitabnya al Faqih wa al Mutafaqqih (1/13).